Selasa, 06 Desember 2016

KOPLING MOBIL



PENDAHULUAN
 
Latar belakang
            Mobil memiliki banyak komponen, salah satunya adalah komponen yang berfungsi memindahkan tenaga secara halus dari fly wheel ke transmisi yang disebut kopling atau dalam bahasa inggris disebut clutch. Tanpa clutch maka gerak awal kendaraan akan terdengar kasar dan tersendat-sendat dan mesin mudah mati karena tak mampu menahan beban yang berat saat fly wheel berhubungan langsung dengan transmisi. Tentu dapat di bayangkan betapa kasarnya mesin tanpa adanya kopling. Pada makalah ini saya akan membahas secara detail mengenai kopling.
 

Tujuan Penulisan Laporan

Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan dan mengetahui lebih detail tentang Kopling.

LANDASAN TEORI
Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi. Clutch berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi yang di kontrol melalui pedal kopling. Kopling dapat memindahkan tenaga secara perlahan-lahan dari mesin ke roda-roda penggerak (drive wheel) agar gerak mulai kendaraan dapat berlangsung dengan lembut dan perpindahan roda-roda gigi transmisi dapat lembut sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan.


 Syarat-syarat kopling :

1.      Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
2.      Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh (100%) tanpa slip.
3.      Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif cepat.

clip_image001
Rangkaian Kopling
Kopling terdiri dari :
Ø Pelat Kopling (clutch disc)
Ø Tutup Kopling (Clutch Cover)
Ø Mekanisme penggerak
Syarat Kopling
Ø Harus dapat menghubungkan dan melepaskan hubungan antara mesin dengan transmisi secara lembut
Ø Pada saat menghubungkan tenaga dari roda gila ke transmisi, kopling harus dapat memindahkan tenaga tanpa terjadi slip
Ø Harus dapat membebaskan hubungan antara roda gila dengan transmisi dengan sempurna dengan cepat
RANGKAIAN KOPLING
Kopling terdiri dari beberapa bagian seperti gambar di bawah kini. Clutch cover terolat pada roda gila oleh beberapa baut dan berputar bersama-sama dengan pelat kopling sesuai dengan kecepatan putaran mesin
clip_image002clip_image003
Rangkaian Tutup Kopling
Selama tutup kopling (clutch cover) terikat pada roda gila dan berputar bersama-sama dengan putaran mesin, mesin harus dalam keadaan seimbang untuk dapat menghasilkan putaran yang balance, selain itu juga harus mempunyai kemampuan memindahkan panas dari hubungan kopling.
Tutup kopling terbagi menjadi dua tipe dan ini tergantung pada tipe pegas yang digunakan untuk menekan pelat penekan (pressure plate) terhadap pelat kopling (clutch disc) dengan menggunakan pegas diaphragm dan pegas coil. Menurut saya pegas jenis diaphragm lebih banyak digunakan pada mobil-mobil keluaran baru bahkan untuk truk dengan muatan sedang. Sedangkan tipe pegas coil banyak digunakan pada kendaraan niaga berat.
clip_image005
clip_image007
Clutch cover tipe coil spring
Keuntungan :
• Penekanan terhadap plat kopling kuat
Kerugian :
• Tenaga untuk menekan plat kopling berat
• Konstruksinya rumit sehingga harganya mahal
clip_image009
Kelebihan Kopling Pegas Diaphragma :
Ø Tenaga yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pedal kopling diusahakan sekecil mungkin
Ø Pegas diaphragm menekan pelat penekan clutch disc lebih merata dibandingkan dengan pegas coil
Ø Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak mengurangi tekanan pada pelat penekan
Ø Selama sekeliling permukaannya rata, kopling tetap seimbang
Ø Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas akan berkurang pada kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal, kopling tipe pegas diaphragm bebas dari masalah ini.
Ø Pegas diaphragm memerlukan ruang arah axial yang cukup kecil, sehingga sirip-sirip pendingin dapat diletakan pada pelat penekan
Ø Jumlah bagian-bagiannya lebih sedikit daripada tipe pegas coil
Kerugian :
Ø Penekanan terhadap plat kopling lebih kecil
Pelat Kopling
Pelat kopling (clutch disc) diperlukan untuk dapat memindahkan tenaga dengan lembut tanpa terjadi slip. Pelat kopling dibuat sedemikian rupa agar pada saat tenaga harus dibebaskan, kopling dapat bekerja dengan sempurna dan cepat.
clip_image011
Pelat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesekan), semacam bahan gesek (friction material) yang disekeliling plat pada kedua permukaanya dan hub yang terletak dibagian tegahnya yang menerima perkaitan dengan input shaft transmisi.
clip_image013
Hub diletakan diantara pelat-pelat dan dibuat sedemikian rupa agar dapat bergerak sedikit dalam arah dari putaran melalui peredam (pegas coil atau karet). Bentuk ini bekerja untuk mengurangi kejutan pada saat tenaga dihubungkan.
Mekanisme Penggerak
Ada dua jenis mekanisme penggerak kopling yaitu penggerak hydraulic dan mekanis yang masih menggunakan kabel.
Tipe kopling mekanis
Kopling mekanis atau dalam bahasa inggris disebut mechanical clutch terdiri dari bagian-bagian yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Pada tipe kopling ini, perpindahan pedal kopling diteruskan ke body kopling secara langsung oleh kabel.
clip_image015
Tipe Kopling Hydraulic
Tipe Kopling hidraulis atau dalam bahasa inggris disebut hydraulic clutch seperti pada gambar dibawah ini. Pada tipe kopling hydraulic pergerakan pedal kopling diubah oleh master silinder menjadi tekanan hydraulic kemudian diteruskan ke garpu pembebas kopling atau dalam bahasa inggris disebut clutch release fork melalui silinder pembebas atau dalam bahasa inggris disebut release cylinder. Pada kopling tipe ini, pengemudi tidak terganggu oleh bunyi getaran mesin dan kopling mudah digerakan.
clip_image017
Master Silinder Kopling
Clutch Master Cylinder atau master silinder kopling terdiri dari reservoir, piston, cylinder cup, katup dan lain-lain dan tekanan hydraulic ditimbulkan oleh gerakan piston. Batang penekan kopling (clutch pushed) tertarik kearah pedal kopling oleh adanya pegas pembalik pedal (pedal return spring)
Beberapa kendaraan niaga menggunakan master silinder tipe booster. Booster yang pernah saya temui merupakan rem angina yang menekan fluida dalam master silinder sehingga lebih enak di operasikan.
clip_image019clip_image021
clip_image022
Fungsi :
Untuk menghasilkan tenakan hydrolis
Silinder pembebas kopling
Silinder pembebas kopling (release cylinder) dibagi dalam dua tipe : tipe yang dapat disetel atau dalam bahasa inggris disebut adjustable type dan tipe yang menyetel sendiri atau self-adjusting type.
clip_image024
Fungsi :
Untuk meneruskan tenaga dari master cylinder mendorong release fork
1. Silinder pembebas tipe yang dapat disetel
Konstruksi silinder pembebas (release cylinder) seperti pada gambar di bawah. Minyak hidraulis dari master silinder menyebabkan piston pada release cylinder mendrorong batang penekan (push rod) dan mendorong garpu pembebas (release cylinder fork).
Silinder pembebas (release cylinder) mempunyai saluran pembuang udara (bleeder plug) untuk mengeluarkan udara dari saluran hidraulis dan pegas pembalik menjaga agar garpu pembebas kopling dan batang penekan (push rod) tetap bersentuhan satu sama lainnya.
clip_image026
2. Silinder pembebas tipe menyetel sendiri (self adjusting release cylinder)
Kebebasan garpu pembebas kopling biasanya penyetelan dengan jalan merubah penjaga batang penekan. Pada kendaraan moderen, untuk menghilangkan penyetelan gerak bebas maka digunakan silinder pembebas menyetel sendiri. Pada silinder pembebas tipe menyetel sendiri tidak menggunakan pegas pembalik garpu pembebas, sebagai pengganti, maka pada silinder pembebas dipasang pegas (conical spring) untuk menjaga agar garpu pembebas (release fork) selalu bersentuhan dengan batang penekan.
clip_image028
Bantalan pembebas
Bantalan pembebas (release bearing) memudahkan garpu pembebas bergerak mundur dan maju sepanjang penopang bantalan depan transmisi untuk menekan putaran pegas diaphragm atau lengan pembebas pada jenis pegas coil dan membebaskan kopling



DAFTAR  PUSTAKA

http://www.bloggersakti.com/2015/09/makalah-lengkap-tentang-kopling.html
http://junda08.blogspot.co.id/